WE BELIVE IN

Yugo & Partner's

Advokat & Konsultan Hukum

Semua hal hebat itu sederhana, dan banyak yang dapat diungkapkan dalam satu kata: kebebasan, keadilan, kehormatan, tugas, belas kasihan, harapan.

Privilege of all kinds are the grave of liberty and justice.

Johann Gottfried Seume

Hukum Komersial

Hukum komersial mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan praktik bisnis, dan peran pengacara (lawyers) dalam bidang ini sangat penting.

Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana pengacara terlibat dalam hukum komersial:

  1. Penyusunan Kontrak

    Pengacara membantu bisnis menyusun, meninjau, dan mengelola kontrak jual beli, sewa, kerjasama, dan perjanjian lain yang penting untuk operasi bisnis. Mereka memastikan bahwa kontrak tersebut memenuhi syarat hukum dan melindungi kepentingan klien.
  2. Pendiri Perusahaan

    Pengacara membantu dalam proses pendirian perusahaan, termasuk pemilihan bentuk badan humum yang tepat (seperti PT, CV, atau firma). Kami juga membantu dalam pendaftaran dan pemenuhan persyaratan hukum lainya.

  3. Kepatuhan Hukum

    Pengacara memberikan nasihat tentang kepatujam terhadap peraturan dan undang-undang yang relevan, termasuk undang-undang pajak, perlindungan konsumen, dan regulasi industri tertentu. Ini penting untuk menghindari masalah hukum di masa depan.

  4. Penyelesaian Sengketa

    Ketika terjadi sengketa antara pihak-pihak dalam bisnis, pengacara berperan dalam mediasi, arbitrasi, atau litiglasi. Kami membela klien dalam pengadilan atau proses pennyelesaian sengketa lainya.

  5. Perlindungan Kekayaan Intelektual

    Pengacara di bidang hukum komersial juga membantu bisnis melindungi hak kekayaan intelektual, seperti paten merek dagang, dan hak cipta. Kami menangani pendaftaran dan penegakan hak-hak ini.

  6. Kepailitan dan Restrukturisasi

    Dalam kasus kepailitan, pengacara memberikan nasihat tentang opsi yang tersedia untuk perusahaan, termasuk restrukturisasi utang atau likuidasi. Kami membantu proses hukum yang komplesk ini.

  7. Transaksi Bisnis

    Pengacara terlibat dalam transaksi besar, seperti akuisisi, merger, dan investasi. Kami menilai resiko hukum dan membantu dalam negosiasi.

Secara keseluruhan, pengacara yang ahli dalam hukum komersial menjadi mitra strategis bagi bisnis, membantu mereka beroperasi secara efisien dan mematuhi hukum, sambil melindungi kepentingan mereka.

Hukum Perusahaan

Hukum Perusahaan juga merupakan salah satu cabang hukum yang mengatur segala aspek terkait dengan pendirian, operasional, dan pembubaran suatu entitas bisnis atau perusahaanya. Sebagai dasar bagi jalannya kegiatan Perusahaan tersebut, hukum perusahaan memainkan peranan penting dalam memberikan kepastian hukum, dapat melindungi hak-hak para pemegang saham, serta memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Perusahaan sebagai entitas yang memiliki struktur hukum tersendiri memerlukan kerangka aturan yang jelas agar dapat menjalankan kegiatan bisnisnya dengan baik. Hukum perusahaan tidak hanya berlaku bagi perusahaan besar, tetapi juga mencakup perusahaan kecil dan menengah (UMKM) yang menjalankan kegiatan usahanya di bawah kerangka hukum yang berlaku. Dimana sumber-sumber hukum perusahaan dari berbagai regulasi yang diterapkan oleh negara dan berfungsi sebagai panduan bagi perusahaan dalam menjalankan usahanya. Sumber-sumber hukum perusahaan banyak meliputi seperti:

1.  Undang-Undang
Indonesia, dasar hukum perusahaan yang utama adalah Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT). UUPT mengatur tentang pendirian, struktur organisasi, dan tata kelola perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT). Selain UUPT, terdapat pula undang-undang lain seperti UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang mengatur mengenai perusahaan yang terdaftar di pasar modal.

2. Peraturan Pemerintah
Selain undang-undang, berbagai peraturan pemerintah dan peraturan menteri juga menjadi acuan dalam menjalankan operasional perusahaan. Misalnya, peraturan tentang laporan keuangan, perpajakan, dan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).

3. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
Setiap perusahaan memiliki AD dan ART yang mengatur secara internal mengenai struktur organisasi, kewenangan pengurus, hak dan kewajiban pemegang saham, serta ketentuan lain yang bersifat spesifik bagi perusahaannya tersebut.

Terdapat tentang Aspek Hukum dalam Pendirian Perusahaan di Indonesia memerlukan beberapa tahapan hukum yang harus dipenuhi. Secara umum, langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut:


1.      Pembuatan Akta Pendirian Setiap perusahaan harus memiliki akta pendirian yang dibuat di hadapan notarisnya sendiri. Akta pendirian ini mencakup informasi dasar tentang perusahaan, seperti nama perusahaan, alamat, jenis usaha, modal dasar, dan nama para pendiri.

2. Setelah akta pendirian selesai selanjutnya masuk ketahap Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM, perusahaan harus mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM agar mendapatkan status sebagai badan hukum yang sah.

3. Pendaftaran Perusahaan wajib didaftarkan di Kementerian Perdagangan melalui sistem OSS (Online Single Submission), di mana perusahaan akan memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) dan berbagai izin usaha lainnya.

4. Dan terakhir Pendaftaran Pajak Setiap perusahaan harus mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak dan mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Peran Hukum Perusahaan dalam Operasional Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, perusahaan harus mematuhi berbagai aturan hukum yang berlaku. Beberapa aspek penting yang diatur oleh hukum perusahaan adalah sebagai berikut:


a. Tata Kelola Perusahaan yang baik menjadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Prinsip-prinsip GCG meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan kewajaran. Melalui penerapan GCG yang baik, perusahaan dapat meminimalkan risiko hukum dan menjaga kepercayaan bagi para pemegang saham serta pihak ketiga.

b. Perlindungan Pemegang Saham Salah satu fungsi utama dari hukum perusahaan adalah melindungi hak-hak pemegang saham. Hukum perusahaan memberikan hak-hak tertentu kepada para pemegang saham, seperti hak untuk memperoleh dividen, hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan hak untuk mendapatkan informasi mengenai Perusahaan tersebut.

c. Hubungan antara Direksi dan Komisaris Dalam struktur PT, direksi bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan, sementara komisaris bertugas mengawasi kinerja direksi. Hukum perusahaan mengatur hubungan antara kedua organ ini agar terdapat menjaga keseimbangan kekuasaan dan tidak terjadi penyalahgunaan wewenangnya.

Penyelesaian Sengketa dalam Hukum Perusahaan bisa terjadi antara pemegang saham dan direksi, atau antara perusahaan dan dari pihak ketiga. Hukum perusahaan menyediakan berbagai mekanisme penyelesaian sengketa, baik melalui jalur litigasi (pengadilan) maupun non-litigasi (mediasi, arbitrase). Beberapa sengketa yang umum terjadi dalam konteks perusahaan dan pembubaran dengan likuidasi Perusahaan maka proses pembubaran harus dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum. Pembubaran perusahaan bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti berakhirnya jangka waktu perusahaan, keputusan RUPS, atau adanya putusan pengadilan. Setelah pembubaran, perusahaan harus menjalani semua proses likuidasi, yaitu menyelesaikan semua kewajiban keuangan sebelum secara resmi berhenti beroperasi.

Hukum perusahaan adalah landasan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan bisnis yang sah dan teratur. Dengan adanya aturan yang jelas, perusahaan dapat beroperasi sesuai dengan hukum, melindungi hak-hak pemegang saham, dan menjaga hubungan yang sehat dengan berbagai pihak. Memahami hukum perusahaan adalah kunci bagi setiap pengusaha atau pemegang saham untuk menjalankan bisnisnya dengan sukses dan aman dari risiko hukum.

Hak Kekayaan Intelektual

Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah istilah yang mencakup berbagai jenis perlindungan hukum untuk karya kreatif, penemuan, dan inovasi. HKI bertujuan untuk melindungi hak pemilik atas karya mereka, mendorong inovasi, dan memastikan bahwa pencipta dapat menikmati manfaat dari hasil kerja mereka. Berikut adalah beberapa jenis utama HKI dan peran pengacara dalam konteks ini.

Jenis-Jenis Hak Kekayaan Intelektual

  1. Hak Cipta :
    • Melindungi karya asli seperti buku, musik, film, dan perangkat lunak.
    • Memberikan hak eksklusif kepada pencipta untuk mengatur penggunaan, distribusi, dan reproduksi karya mereka.

  2. Paten :
    • Melindungi penemuan baru, baik itu produk atau proses yang memberikan solusi teknis.
    • Pemegang paten memiliki hak eksklusif untuk memproduksi, menggunakan, dan menjual penemuan tersebut selama jangka waktu tertentu (biasanya 20 tahun).

  3. Merek Dagang :
    • Melindungi tanda atau simbol yang digunakan untuk membedakan barang atau jasa suatu perusahaan dari perusahaan lain.
    • Merek yang terdaftar memberikan hak eksklusif kepada pemiliknya untuk menggunakan merek tersebut dalam bisnis mereka.

  4. Desain Industri :
    • Melindungi tampilan estetika dari suatu produk, termasuk bentuk, pola, atau warna.
    • Memungkinkan pemilik untuk mencegah orang lain memproduksi atau menjual produk yang menyerupai desain tersebut.

  5. Rahasia Dagang :
    • Melindungi informasi bisnis yang bersifat rahasia dan memberikan keunggulan kompetitif, seperti resep, metode produksi, atau strategi pemasaran.
    • Perlindungan ini tidak memiliki batas waktu, selama informasi tersebut tetap rahasia.

Peran Pengacara dalam HKI

Pengacara memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola dan melindungi hak kekayaan intelektual, yaitu:

  1. Pendaftaran : Membantu klien dalam proses pendaftaran hak cipta, paten, dan merek dagang, termasuk menyiapkan dokumen yang diperlukan.
  2. Penasihat Hukum : Memberikan nasihat tentang cara melindungi HKI dan cara memanfaatkan hak tersebut secara efektif.
  3. Penegakan Hak : Menghadapi pelanggaran terhadap HKI, termasuk mengajukan gugatan hukum untuk melindungi hak klien dan mencegah penggunaan yang tidak sah.
  4. Negosiasi Lisensi : Membantu dalam perjanjian lisensi yang memungkinkan pihak lain menggunakan HKI dengan kompensasi yang sesuai.
  5. Pendidikan dan Pelatihan : Memberikan pelatihan kepada klien tentang pentingnya HKI dan cara mengelolanya.

Dengan HKI yang kuat, individu dan perusahaan dapat melindungi inovasi dan kreativitas mereka, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi dan perkembangan industri.

Hukum Kriminal & Pertahanan

Hukum kriminal mengatur tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap masyarakat dan dapat dikenakan sanksi oleh negara.

Hukum Pertahanan, khususnya dalam kasus kriminal, merujuk pada argumen atau bukti yang diajukan oleh terdakwa untuk membela diri dari tuduhan.

Dalam hukum kriminal, ada beberapa hal penting:

  1. Tindak Pidana : Definisi dan klasifikasi kejahatan berdasarkan undang-undang.

  2. Proses Peradilan : Mulai dari penyelidikan, penuntutan, hingga persidangan.

  3. Sanksi : Hukuman yang dijatuhkan kepada pelanggar, bisa berupa penjara, denda, atau rehabilitasi.

Dalam jenis pertahanan yang umum meliputi :

  1. Tidak bersalah : Terdakwa mengklaim bahwa mereka tidak melakukan tindakan yang dituduhkan.

  2. Alibi : Bukti bahwa terdakwa berada di tempat lain saat kejahatan terjadi.

  3. Paksaan : Klaim bahwa tindakan dilakukan di bawah tekanan atau ancaman.

  4. Kejiwaan : Menyatakan bahwa terdakwa tidak dalam keadaan mental yang cukup untuk memahami tindakan mereka

Peran Pengacara

Pengacara memiliki peran penting dalam kedua aspek ini. Sebagai penasihat hukum, mereka membantu klien memahami hak-hak mereka dan proses hukum yang berlaku. Dalam kasus kriminal, pengacara pembela berupaya untuk membuktikan bahwa klien mereka tidak bersalah atau mengurangi hukuman melalui argumen pertahanan yang kuat

Peran pengacara sangat beragam dan krusial untuk memastikan bahwa klien dapat mengakses keadilan dan mendapatkan perlindungan hukum yang tepat. Dengan keterampilan analitis, negosiasi, dan komunikasi yang baik, pengacara dapat membantu klien menavigasi sistem hukum yang kompleks.

Dengan itu pengacara diharapkan mematuhi standar etika yang tinggi. Ini termasuk menjaga kerahasiaan klien dan bertindak profesionalisme.

Privasi Klien

Privasi klien dalam praktik hukum berkaitan dengan perlindungan informasi yang dibagikan oleh klien kepada pengacara.

Privasi klien aspek yang sangat penting dan mencakup aspek perlindungan data dan informasi yang dimiliki klien.

Banyak sekali hal-hal yang harus dijaga privasi klien oleh pengacara. Hal ini mencakup beberapa aspek penting:

  1. Kerahasiaan
    • Pengacara memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh klien. Ini termasuk semua komunikasi, dokumen, dan bukti yang relevan dengan kasus.

    • Kerahasiaan ini diatur oleh kode etik profesi hukum dan merupakan prinsip dasar dalam hubungan pengacara-klien.

  2. Privasi data
    • Dengan meningkatnya penggunaan teknologi, perlindungan data pribadi klien juga menjadi sangat penting. Pengacara harus memastikan bahwa data klien disimpan dengan aman dan hanya diakses oleh orang yang berwenang.

    • Pengacara juga harus mematuhi undang-undang perlindungan data, seperti UU Perlindungan Data Pribadi, yang mengatur cara pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan data pribadi.

  3. Kepentingan Klien
    • Pengacara harus selalu bertindak demi kepentingan klien, termasuk dalam hal menjaga privasi dan keamanan informasi pribadi mereka.

    • Dalam beberapa kasus, pengacara mungkin harus membatasi informasi yang mereka bagikan dengan pihak ketiga, kecuali diizinkan oleh klien.

Poin Penting

  • Pengungkapan yang Terbatas :
    Dalam beberapa situasi, pengacara dapat diharuskan untuk mengungkapkan informasi tertentu, seperti jika ada ancaman bahaya yang nyata terhadap orang lain. Namun, ini adalah pengecualian dan harus ditangani dengan hati-hati.

  • Hak Klien :
    Klien memiliki hak untuk meminta pengacara menjelaskan bagaimana informasi mereka akan digunakan dan dilindungi, serta berhak untuk menarik izin pada waktu tertentu.

Maka dari itu penting bagi pengacara untuk menjaga privasi klien agar tidak bocor ke permukaan umum.

Pengacara harus selalu mengedepankan privasi klien dan menjaga integritas hubungan hukum.

Butuh bantuan?

Kami siap membantu dalam segala hal